Seiring dengan kemajuan teknologi penerbangan, pesawat terbang dirancang memiliki kecepatan tinggi untuk mencapai ketinggian yang cukup. Adanya aktivitas penerbangan dalam moda transportasi udara ini memiliki pengaruh bagi fisiologis manusia. Hal ini disampaikan oleh Kolonel dr. Djunadi, MS. Sp.KP dari Lembaga Kesehatan Penerbangan dan Antariksa (Lakespra) Saryanto dalam Kuliah Umum Matra Udara, Jum’at (19/10). Acara tersebut dilaksanakan di Ruang Konferensi Gedung TTB B Lantai 2 Sekolah Pascasarjana Undip yang diikuti oleh semua mahasiswa Magister Epidemiologi.
Dalam paparannya, dikatakan bahwa pengaruh penerbangan terhadap fisiologis manusia diantaranya adalah hipoksia, disorientasi, mabuk gerak dan dysbarisma baik dari gejala, efek, pencegahan, pengobatan maupun tindakannya. Dengan bertambahnya wawasan mengenai pengaruh penerbangan terhadap fisiologis manusia ini, maka diharapkan kegiatan penerbangan dapat dilaksanakan sesuai dengan prosedur, sehingga kondisi menjadi aman tanpa ada gangguan penyakit.
Komentar Terbaru