Mahasiswa Field Epidemiology Training Program (FETP) Program Magister Epidemiologi FKM Universitas Diponegoro, Dwi Susanti (angkatan 2024), bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, turut melakukan penyelidikan epidemiologi atas Kejadian Luar Biasa (KLB) gondongan yang menyerang Desa Mluweh, Kecamatan Ungaran Timur, pada Oktober hingga akhir November 2024.

Sebanyak 45 siswa dari empat sekolah di desa tersebut terinfeksi gondongan (mumps) dalam kurun waktu yang relatif singkat. Penelusuran kasus menunjukkan bahwa peningkatan signifikan terjadi sejak pertengahan Oktober, dengan kasus awal sebenarnya telah muncul sejak akhir Agustus, namun baru terdeteksi sebagai wabah setelah terjadi lonjakan.

Penyelidikan lapangan mengungkap bahwa penyebaran virus diperparah oleh minimnya kesadaran masyarakat, ruang kelas yang sempit, serta kebiasaan siswa yang tetap bersekolah meskipun menunjukkan gejala ringan. Lebih dari 50% penderita tidak mencari pengobatan, menganggap gondongan sebagai penyakit ringan yang akan sembuh dengan sendirinya.

Mayoritas kasus terjadi pada anak laki-laki usia 3–6 tahun. Gejala umum meliputi: Demam (100%), pembengkakan kelenjar parotis (100%), dan nyeri di rahang belakang (97,8%). Dua faktor risiko paling dominan berdasarkan analisis Dwi Susanti (mahasiswa FETP UNDIP) adalah: kebiasaan berbagi alat makan/minum, dengan risiko penularan 9,8 kali lebih tinggi, serta tidak rutin mengonsumsi vitamin, meningkatkan risiko hingga 3 kali lipat.

Ironisnya, seluruh penderita tercatat tidak memiliki riwayat vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella). Vaksin MMR belum masuk dalam program imunisasi nasional dan hanya tersedia di fasilitas kesehatan swasta, sehingga menyebabkan rendahnya cakupan imunisasi.

KLB ini dinyatakan berakhir pada 21 Januari 2025 setelah tidak ditemukan kasus baru dalam dua kali masa inkubasi. Namun, kejadian ini menyisakan catatan penting bahwa penyakit yang dianggap ringan pun dapat berkembang menjadi wabah bila tidak ditangani secara cepat dan tepat. Dwi Susanti FETP UNDIP menegaskan pentingnya edukasi masyarakat dan peran aktif sekolah dalam mengenali gejala gondongan, melakukan pelaporan dini, serta menerapkan tindakan pencegahan, seperti: tidak berbagi alat makan/minum, menjaga jarak saat sakit, konsumsi vitamin rutin, dan edukasi pentingnya imunisasi MMR

Melalui kegiatan ini, FETP UNDIP menunjukkan kontribusi nyata dalam pengendalian penyakit dan penguatan respons kesehatan masyarakat berbasis lapangan.