Inisiatif penelitian kolaboratif antara Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro (Undip) dan Kangwon National University (KNU) merupakan sebuah kemajuan yang signifikan dalam kerja sama ilmiah transnasional yang berfokus pada epidemiologi molekuler malaria. Kemitraan yang berpusat pada penelitian molekuler dengan menggunakan teknologi Protein Microarray ini menunjukkan tujuan internasionalisasi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro melalui keterlibatan strategis dengan lembaga penelitian yang sudah mapan. Investigasi seroprevalensi antibodi malaria pada individu tanpa gejala di daerah endemis menunjukkan adanya kesenjangan yang kritis dalam pemahaman epidemiologi tentang parasit malaria yang semakin meningkat di Indonesia.

Delegasi penelitian ini terdiri dari dua mahasiswa magister dari Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro: Raisha Nuranindita dan Derico Hitipeuw dari Program Studi Magister Epidemiologi. Partisipasi mereka dalam praktik penelitian internasional ini menunjukkan komitmen fakultas untuk mengembangkan kompetensi penelitian tingkat lanjut di antara mahasiswa pascasarjana melalui pengalaman mendalam di lingkungan laboratorium khusus. Dr. Muh Fauzi (FKM Undip) dan Profesor Han Jin-Hee (KNU), para mahasiswa ini terlibat dalam teknik diagnostik molekuler yang canggih di Kangwon Malaria Research Laboratory (KMRL) di Departemen Biologi Lingkungan dan Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran KNU selama residensi dua minggu dari tanggal 5-19 Februari 2025.

Para mahasiswa yang melakukan penelitian ini menggunakan Protein Microarray, sebuah teknologi dengan tekanan tinggi yang memungkinkan deteksi beberapa antibodi secara simultan. Pendekatan ini merupakan kemajuan yang signifikan dibandingkan metode serologis tradisional, menawarkan peningkatan sensitivitas dan spesifisitas untuk mendeteksi infeksi subklinis pada populasi. Fokus penelitian pada pembawa tanpa gejala sangat relevan untuk pengawasan kesehatan masyarakat dan strategi intervensi, karena individu-individu ini merupakan reservoir penularan malaria meskipun tidak ada manifestasi klinis, sehingga menyulitkan upaya eliminasi di daerah endemis.

Kerangka kerja sama yang terjalin antara Undip dan KNU memberikan model pertukaran pengetahuan internasional dalam penelitian kedokteran tropis. Dengan mengakses infrastruktur laboratorium KNU yang canggih dan keahlian khusus dalam penelitian malaria, mahasiswa Undip mendapatkan pengalaman praktis dengan teknik molekuler mutakhir yang selanjutnya dapat diterapkan di institusi mereka. Pertukaran bilateral metodologi penelitian dan perspektif molekuler-epidemiologi ini memfasilitasi pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengatasi tantangan pengendalian dan eliminasi malaria yang kompleks, terutama terkait spesies Plasmodium baru yang secara tradisional kurang mendapat perhatian dalam program penelitian malaria.

Bergabunglah dengan Program Magister Epidemiologi untuk mendapatkan pengalaman seperti mereka! Magister Epidemiologi: Berpijak pada Lokal, Berdaya Secara Global!

Jika Anda memerlukan informasi lebih lanjut tentang Program Studi Magister Epidemiologi, jangan ragu untuk menghubungi Dr Muh Fauzi (fauzimuh010@lecturer.undip.ac.id).