Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro (Undip) bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali untuk melaksanakan program pencegahan Antibiotik Resistance (AMR) di wilayah tersebut. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dan peternak terkait penggunaan antibiotik yang benar pada hewan ternak.

AMR merupakan masalah serius global yang dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan hewan. Resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) adalah kondisi saat bakteri, virus, jamur, dan parasit mengalami perubahan, sehingga kebal terhadap obat-obatan yang diberikan. Jika dibiarkan, risiko penyebaran penyakit dan kematian menjadi semakin tinggi.

Program yang dijalankan oleh Magister Epidemiologi Undip dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali mencakup edukasi dan pelatihan bagi peternak tentang cara yang benar dalam penggunaan antibiotik pada hewan ternak, termasuk penggunaan antibiotik yang tidak diperlukan serta dosis dan durasi penggunaan yang tepat.

Ketua Program Studi Magister Epidemiologi Undip, Dr. drh. Dwi Sutiningsih, M.Kes, memberikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Program ini adalah bentuk kontribusi positif Magister Epidemiologi dalam mencegah AMR yang semakin mengkhawatirkan. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan peternak di wilayah Boyolali,” ujarnya

Dengan adanya program ini, diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran AMR di wilayah Boyolali dan menjadi salah satu langkah dalam upaya pencegahan AMR secara nasional. Selain itu, kolaborasi antara Magister Epidemiologi Undip dan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Boyolali juga menjadi contoh kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.